Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)
adalah stasiun pembangkit listrik
thermal
di mana panas yang dihasilkan diperoleh dari satu atau lebih reaktor nuklir pembangkit listrik.
PLTN termasuk dalam pembangkit daya base
load, yang dapat bekerja dengan baik ketika daya keluarannya konstan
(meskipun boiling water
reactor dapat turun hingga setengah dayanya ketika malam hari). Daya
yang dibangkitkan per unit pembangkit berkisar dari 40 MWe
hingga 1000 MWe. Unit baru yang sedang dibangun pada tahun 2005
mempunyai daya 600-1200 MWe.
Hingga saat ini, terdapat 442 PLTN berlisensi di
dunia dengan 441 diantaranya beroperasi
di 31 negara yang berbeda. Keseluruhan reaktor tersebut menyuplai 17% daya listrik dunia.
Nuklir kini bukan lagi menjadi sesuatu yang menyeramkan bagi kalangan Remaja. Nuklir kini menjadi bagian ilmu pengetahuan dan teknologi yang terbukti telah memberi banyak manfaat bagi kehidupan.
Kegiatan edukasi bagi generasi muda seperti yang dilaksanakan di wilayah Tangerang Selatan ini sangat penting perannya untuk meningkatkan pengetahuan generasi muda tentang aspek positif dan negatif dari nuklir, serta memotivasi mereka untuk ikut mempelajari dan mengembangkan iptek nuklir sehingga mampu mendukung kesinambungan penguasaan iptek nasional di masa depan. BATAN bekerja sama dengan stakeholder terkait, seperti Pemerintah Daerah, Komunitas Pengajar, Kelompok Ilmiah Remaja, Komunitas Mahasiswa, secara kontinu terus melaksanakan rangkaian kegiatan edukasi nuklir bagi kalangan generasi muda.
Beberapa kegiatan edukasi lain yang secara rutin dilaksanakan diantaranya adalah Safari Nuklir ke Sekolah, Forum Diskusi Terfokus, Workshop Iptek Nuklir Bagi Guru Sains, Pengembangan Fasilitas Edukasi Iptek Nuklir di daerah serta Lomba Edukasi. Diharapkan melalui kegiatan ini akan muncul generasi penerus yang memiliki pengetahuan iptek nuklir yang mumpuni serta memiliki pemahaman yang berimbang terkait aspek positif dan negatif nuklir.
Untuk Informasi Kegiatan Edukasi Nuklir, silahkan hubungi:
Pusat Diseminasi Iptek Nuklir
Gedung Perasten, Jl. Lebak Bulus Raya No. 49 – Jakarta Selatan, 12440
Telp. 021 – 7659401
Fax 021 – 75913833
Email: pdin@batan.go.id
Website: www.batan.go.id
Kaltim Berpotensi Kembangkan Nuklir
Sosialisasi
BAPETEN dan Antisipasi Keselamatan
SAMARINDA - Kaltim meru-pakan salah satu wilayah sangat potensial
untuk mengembangkan dan menerapkan teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir
(PLTN). Hal itu dibuktikan dengan dilakukannya survei di lima daerah di Kaltim
terdiri Berau, Kutai Timur, Paser, Penajam Paser Utara dan Balikpapan disiapkan
untuk menjadi daerah pusat pengemba-ngan nuklir tersebut.
Namun pengembangan tek-nologi nuklir harus memerhatikan faktor keselamatan masyarakat dan kelestarian lingkungan hidup. Kondisi itu berkaca pada musibah tsunami menimpa PLTN Fukushima Jepang akibat radiasi mengancam warga dan sejumlah negara seki-tar Jepang.
Namun pengembangan tek-nologi nuklir harus memerhatikan faktor keselamatan masyarakat dan kelestarian lingkungan hidup. Kondisi itu berkaca pada musibah tsunami menimpa PLTN Fukushima Jepang akibat radiasi mengancam warga dan sejumlah negara seki-tar Jepang.
Namun ia meyakini dengan memaksimalkan pemanfaatan tenaga nuklir itu akan memberi manfaat lebih baik dibanding penggunaan tenaga nonnuklir. Tentu dengan meminimalkan tingkat risiko nuklir akan ditimbulkan dengan teknologi tersebut. Sebab gencarnya aksi penolakan masyarakat dan aktivis lingkungan terhadap rencana pembangunan PLTN di Kaltim.
Sekretaris
Utama BAPETEN Wawan Suwanda Djaja Sudarma menegaskan setiap operasional dan
pengelolaan tenaga nuklir di Indonesia dijamin telah perhitungan faktor
keselamatan masyarakat dan kelestarian lingkungan. Karena itu ia
menegaskan agar masyarakat tak perlu khawatir berlebihan dengan rencana Kaltim
membangun PLTN. Adapun sosialisasi kelembagaan BAPETEN dilakukan bertema ‘Dalam
rangka meningkatkan pengawasan pemanfaatan tenaga nuklir di Indonesia dan perlu
perkembangan dari dampak kecelakaan PLTN Fukushima Jepang’.
BAPETEN akan bertanggung-jawab dalam pembuatan aturan dan ketentuan
keselamatan yang wajib dipatuhi pengguna tenaga nuklir. Semua bahan radioaktif
dan alat pemancar radiasi hanya boleh digunakan setelah mendapatkan izin dari
BAPETEN. BAPETEN tak akan main-main dalam mener-bitkan izin karena berkaitan
erat keselamatan masyarakat dan lingkungan,” tegas WawanSuwanda.
Bahkan
disebutkan secara nasio-nal BAPETAN telah menerbitkan 12.770 izin pemanfaatan
nuklir terdiri pemanfaatan bidang kesehatan 6.587 izin dan pemanfaatan untuk
sektor industri mencapai 6.138 izin. Sedangkan izin diterbitkan BAPETEN untuk
kegiatan industri dan kesehatan sebanyak 156 izin. “Prinsip pengamanan
dilakukan BAPETEN yakni keamanan, keselamatan dan ketenteraman dilakukan
pemantauan ekstra karena radiasi terjadi di PLTN Fukushima hingga saat ini
dipantau dengan melakukan pengujian radiasi di wilayah terdekat Jepang yakni
Manado, Jayapura dan Bontang Kaltim. Hasilnya radiasi itu masih jadi latar
belakangnya untuk masuk ke Indonesia. Hal itu merupakan bagian dari upaya
antisipasi terhadap keselamatan atas pemanfaatan teknologi nuklir di Kaltim,”
ucapnya.
Rusia Minati Pembangkit Nuklir di Kaltim
SAMARINDA - Investor Rusia
berminat untuk membangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Kaltim.
Pasalnya, topografi dan geografis Kaltim tak berpotensi terjadi gempa dan
aman untuk dibangun PLTN. Hal itu terungkap dalam pertemuan ‘Marketing
Investasi Indonesia’ garapan Badan Koordinasi dan Penanaman Modal (BKPM) di
Moscow pada 11-16 September lalu. Demikian diungkapkan Kepala Badan
Perizinan, Penanaman Modal dan Investasi Daerah (BPPMD) Kaltim HM Yadi Sabian
Noor kepada Koran Kaltim kemarin.
Investor Rusia sudah siap untuk berinvestasi
membangun PLTN di Kaltim karena Kaltim tidak terkena dampak dan tak berpotensi
gempa. Selain itu, investor mereka juga berminat membuat pabrik pengolahan
limbah sampah menjadi tenaga listrik.
Meski belum bisa disebutkan angka investasi itu, tapi minat mereka sudah ada, tergantung kebijakan Gubernur saja,” kata Yadi.
Bahkan, pengusaha asal Rusia dijadwalkan akan melakukan presentasi di hadapan Gubernur terkait kesiapan mereka menanamkan modal di Kaltim dibarengi dengan kompensasi yang mereka inginkan dari sumber daya alam Kaltim.
Meski belum bisa disebutkan angka investasi itu, tapi minat mereka sudah ada, tergantung kebijakan Gubernur saja,” kata Yadi.
Bahkan, pengusaha asal Rusia dijadwalkan akan melakukan presentasi di hadapan Gubernur terkait kesiapan mereka menanamkan modal di Kaltim dibarengi dengan kompensasi yang mereka inginkan dari sumber daya alam Kaltim.
“Total investasi dan biayanya akan ditanggung
investor, tapi komitmen pemerintah daerah untuk menyiapkan lahan dan memberi
keamanan dan kenyamanan terhadap investasi mereka serta dalam pelaksanaan
pekerjaan. Terkait kompensasi, yang akan mereka terima tentu lahan konsesi dan
mengangkut hasil bumi Kaltim yakni batu bara serta lahan perkebunan untuk
dijadikan sektor usaha di Kaltim. Tapi, soal konsesi lahan dan kompensasi
tergantung pembicaraan investor dengan gubernur sebagai kepala wilayah dan
wakil pemerintah pusat di daerah,” tambahnya.
Tak hanya itu, pengusaha asal Rusia nampaknya juga siap melanjutkan investasi pembangunan rel kereta api menghubungkan Kaltim dan Kalimantan Tengah (Kalteng). Bahkan, jika perizinan dari Kalteng tak diperoleh maka pihak investor akan fokus membangun rel kereta api di Kaltim dengan outlet Pelabuhan Internasional Maloy di Kutai Timur.
Tak hanya itu, pengusaha asal Rusia nampaknya juga siap melanjutkan investasi pembangunan rel kereta api menghubungkan Kaltim dan Kalimantan Tengah (Kalteng). Bahkan, jika perizinan dari Kalteng tak diperoleh maka pihak investor akan fokus membangun rel kereta api di Kaltim dengan outlet Pelabuhan Internasional Maloy di Kutai Timur.
“Untuk rel kereta api pengangkut batu bara di
Kaltim, mereka sudah menyiapkan proposal yang akan disampaikan dan
dipresentasikan ke Gubernur. Jika memang Kalteng tak bersedia maka Rusia akan
membangun rel kereta api di Kaltim jika mereka diizinkan untuk berinvestasi.
Karena itu mereka akan sowan ke Kaltim dan menemui Gubernur,” ungkapnya.
Ia menambahkan, selain animo investor Rusia untuk berinvestasi di Kaltim, nampaknya Rusia juga memiliki lembaga khusus yang mengelola investasi para pengusaha dan konglomerat di Rusia. Dana investasi yang terkumpul itu dikelola untuk mencari sejumlah negara berkembang dan berpotensi untuk memberikan dukungan investasinya.
Ia menambahkan, selain animo investor Rusia untuk berinvestasi di Kaltim, nampaknya Rusia juga memiliki lembaga khusus yang mengelola investasi para pengusaha dan konglomerat di Rusia. Dana investasi yang terkumpul itu dikelola untuk mencari sejumlah negara berkembang dan berpotensi untuk memberikan dukungan investasinya.
“Kaltim merupakan salah satu provinsi di Asean yang
akan disasar investor Rusia. Karena mereka menilai bahwa perekonomian Indonesia
sangat baik dan aman untuk berinvestasi, terlebih dengan potensi sumber daya
alam dimiliki Kaltim yang membuat mereka sangat berminat ke Kaltim,” tambahnya.